______________

Friday, August 16, 2013

Mengenal 8 Kelainan Mental dan Mitos di Baliknya

1. Obsessive-Compulsive Disorder
Mitos: selalu terobsesi dengan bahaya kuman dan kerapihan.

OCD merupakan gangguan kecemasan dengan dua karakteristik. Pertama, orang dengan OCD memikirkan apa yang tidak diinginkan (obsesi) dan kedua, mereka berpikir bahwa melakukan beberapa ritual tertentu akan menyingkirkan bahaya. Tidak semua orang yang memiliki OCD peduli tentang kuman dan perfeksionisme atau kerapihan.

Salah satu perbedaan utama adalah OCD dan Obsessive-Compulsive Personality Disorder adalah bahwa orang dengan OCPD menganggap kebiasaan mereka menjadi bagian dari diri mereka sendiri dan diinginkan, sementara orang dengan OCD seringkali sangat terganggu dengan gangguan mereka.
  
 
2. Self-Injury
Mitos: orang yang sengaja memotong, membakar, melukai diri sendiri, mencoba bunuh diri atau mencari perhatian.

Banyak orang percaya bahwa self-injurers hanya mencari perhatian. Beberapa penderita atau injures sangat ingin seseorang untuk mencari tahu tentang perilaku mereka sehingga mereka bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, tetapi bahkan banyak dari mereka yang terlalu takut reaksi orang lain, dan malu sendiri, untuk benar-benar menunjukkan luka-luka mereka.
 
3. ADHD
Mitos: orang dengan ADHD tidak fokus pada apapun.

ADHD adalah gangguan yang telah menjadi cukup terkenal dalam beberapa tahun terakhir. Bagi Anda yang tidak yakin, orang dengan ADHD mengalami kesulitan berkonsentrasi pada tugas dan dapat hiperaktif atau impulsif.

Tapi itu tidak benar. Banyak dari mereka dapat memperhatikan sesuatu yang mereka temukan jika benar-benar menarik. Dan pada kenyataannya, beberapa orang mengalami kesulitan fokus karena mereka benar-benar memberi terlalu banyak perhatian.
 
4. Selective Mutism
Mitos: Seseorang dengan bisu selektif biasanya menolak untuk berbicara, atau telah mengalami pelecehan atau mengalami trauma di masa lalu.

Selective Mutism adalah gangguan yang hampir selalu pertama kali muncul pada anak usia dini. Sebenarnya orang dengan Selective Mutism dapat berbicara dengan baik, namun hanya dengan cara dan situasi tertentu. Sebuah mayoritas orang bisu selektif juga menderita gangguan kecemasan sosial dan keheningan, ini tampaknya menjadi salah satu cara yang mereka mengatasi situasi stres atau rasa takut.

5. Schizophrenia
Mitos: orang Schizophrenic mendengar suara di kepala mereka.

Bertentangan dengan apa yang banyak orang percaya, tidak semua orang dengan skizofrenia mendengar suara di kepala mereka. Halusinasi auditori sangat umum terjadi pada orang skizofrenia, tetapi mereka lebih cenderung mendengar suara-suara yang datang dari beberapa objek luar tubuh mereka daripada di dalam pikiran mereka. Dan tidak semua orang dengan skizofrenia mengalami gejala yang sama.

 
6. Dyslexia
Mitos: semua orang disleksia tidak dapat membaca karena melihat huruf dalam urutan yang salah.

Orang disleksia memang tidak dapat membaca, namun sebagian besar dari mereka belajar membaca tetapi tidak mendapatkan bantuan yang tepat. Tetapi bahkan itu tidak selalu benar sebab banyak anak disleksia mencari cara untuk menutupi kesulitan membaca dan jika mereka diajarkan oleh seseorang yang mengerti disleksia, mereka dapat belajar membaca dengan baik. Disleksia jauh lebih berkaitan dengan cara berpikir yang unik dari masalah dengan pengolahan informasi visual.

7. Multiple Personality Disorder
Mitos: orang dengan Dissociative Identity Disorder (DID) secara radikal mengubah perilaku mereka dan kehilangan memori tentang apa yang baru saja terjadi ketika mereka beralih kepribadian.

Namun, beberapa orang sendiri menganggap DID itu hanyalah mitos. Penderita DID memiliki 2 hingga ratusan kepribadian yang berbeda yang mengambil alih tubuh mereka. Biasanya, namun tidak selalu, terbentuk akibat trauma masa kecil. Dan penderita DID biasanya tidak sadar akan perubahan yang terjadi dalam diri mereka.
 
8. Antisocial Personality Disorder
Mitos: seseorang yang menghindari interaksi sosial adalah 'antisosial'.

Jika selama ini orang yang diam dan cenderung menarik diri dari lingkungan sosial disebut ansos atau anti sosial, ternyata itu hanyalah mitos. Antisocial Personality Disorder didiagnosis pada orang dewasa yang secara konsisten mengabaikan hak orang lain dengan bersikap keras, berbohong, mencuri, atau umumnya bertindak sembarangan tanpa mempedulikan keselamatan diri sendiri atau orang lain.
 
http://health.detik.com/read/2013/08/16/160201/2332132/763/2/mengenal-8-kelainan-mental-dan-mitos-di-baliknyal992206755#bigpic

No comments:

Post a Comment